Translate

August 04, 2009

Sulit Menerima Kebenaran

Saya ingat pertanyaan seorang guru agama saya diwaktu sekolah dulu,

“Kalau Al-Qur’an mengatakan A sedangkan seluruh orang di dunia ini mengatakan B, manakah yang akan kita ikuti ???”

Kemudian kami serempak menjawab, AAAAAAAAAAAAA…………………………….”

He...he…he… itu teorinya.

Di dalam prakteknya, ternyata sungguh-sungguh sulit menerima apa yang dikatakan Al-Qur’an, dan meniadakan pendapat mayoritas manusia (umat).

Anda ndak percaya ???

Baik kita uji,

Mayoritas pendapat ulama yang ada di Indonesia (dunia mungkin), bahwa nama pohon yang buahnya dimakan Nabi Adam AS.

Adalah pohon khuldi,

Disebut di pengajian-pengajian,

Dan dimana saja, bahwa buah yang dimakan Nabi Adam AS.

Adalah buah dari pohon khuldi.

Dan kalau di Tanya, dasar mereka apa ?

Mereka akan menjawab, “Al-Qur’an.

Maka perhatikanlah keterangan didalam Al-Qur’an S.Thaha :120,

Bacalah sekali lagi n telitilah dengan jeli.

Bacalah n periksa dengan seksama.

Bacalah n amati dengan hati-hati.

Siapakah yang mengatakan bahwa pohon itu adalah pohon KHULDI ???

Apakah Allah yang menyampaikan nama pohon itu KHULDI ?? S.Al-Baqarah: 35

Ataukah Iblis yang mengatakan bahwa nama pohon itu KHULDI ??

Padahal jelas perintah Allah,”Jangan ikuti Iblis sebab Iblis itu adalah musuh(mu) yang nyata” (S. Al-Baqarah: 168)

Lau mengapakah kita mengikuti iblis dengan memakai istilah yang sama dengan iblis, pohon khuldi ??

Allah hanya mengatakan pada Nabi Adam AS., “jangan dekati pohon ini”.

Dan bukannya menyebutkan nama pohon itu adalah khuldi.

Lalu, sekarang manakah yang anda ikuti ?

Ikut orang banyak ??

Ataukah ikut Al-Qur’an dan perintah Allah untuk tidak mengikuti iblis ??

Itulah jawaban anda … he…he…he…

Tapi beranikah kita berbeda dengan orang kebanyakan,

Apalagi berbeda dengan Ulama?

Apalagi berbeda dengan buku-buku agama yang ada ?

Dan ternyata memang sulit, seandainya Al-Qur’an mengatakan A, sedangkan mayoritas orang mengatakan B,

Ternyata kita sulit untuk melepaskan diri dari pendapat mayoritas ini.

Benarlah Sabda Nabi SAW.”Para penghuni surga adalah orang-orang yang sedikit”.

Saya masih punya banyak contoh yang mayoritas orang berpendapat,tetapi berbeda dengan apa yang disampaikan Al-Qur’an. Cukuplah satu contoh diatas.

Maka perhatikanlah kisah iblis ketika diperintahkan Allah

untuk sujud kepada Adam AS.

Dapatkah ia menerima kebenaran ??

Sama saja sebenarnya,

Ketika didalam proses menerima satu ajaran Thariqul Isyraq (jalan pencerahan), Ataukah ketika kita menerima ajaran untuk memasuki suatu Thariqul Isyraq (jalan pencerahan),

Maka yang pertama kali kita pasang adalah sikap curiga, su’udzan dan yang berakhir pada sulitnya kita menerima ajakan tersebut, dengan berbagai macam dalih.

Perhatikan dalih-dalih yang seringkali digunakan iblis (melalui akal pikir dan perasaan kita) untuk menhentikan langkah kita di saat kita akan mendekatkan diri pada Allah melalui Thariqul Isyraq (jalan pencerahan),

1. Umur saya belum mencukupi, nanti saja kalau sudah umur 40 tahun, saya akan belajar Thariqul Isyraq (jalan pencerahan).

2. Saya menguasai syariat, lebih baik saya menguasai syariat dulu, baru mendalami melalui Thariqul Isyraq (jalan pencerahan).

3. Jangan masuk Thariqul Isyraq (jalan pencerahan), nanti bisa gila atau sableng.

4. Jangan masuk Thariqul Isyraq (jalan pencerahan), Thariqul Isyraq itu berat pelaksanaannya, belum tentu kita mampu.

5. Thariqul Isyraq mengada-ada ajarannya, bi’dah, sesat dan menyesatkan, dll.

6. Ajaran Thariqul Isyraq / tasawuf itu bukan berasal dari Islam, melainkan dari filsafat yunani, hindu, dan serapan dari ajaran budha, maka lebih baik kita kerkan saja yang sesuai Islam yang murni, yaitu yang begini-begini saja. Cukup shalat 5 waktu tiap hari, kalu ramadhan puasa, culup itu saja.

7. jangan masuk Thariqul Isyraq, di Thariqul Isyraq yang ada adalah kultus individu. Masakan kopi yang diminum sang mursyid itu dibuat rebutan, bukankah itu syirik ?? Masa berdo’a memakai wasilah, bukankah itu syirik ?? Bukankah kita dapat berkomunikasi langsung dengan Allah tanpa melalui wasilah ??

cukuplah 7 hal itu yang saya sampaikan sebagai alasan yang sering dipakai oleh iblis agar kita TIDAK MEMULAI untuk belajar mendalami Islam melalui Tasawuf / Thariqul Isyraq.

Mengapakah hal itu dilakukan oleh iblis ??

Perhatikan sabda Nabi SAW.,

“Iblis akan kesakitan, akan kurus kering, jika ada orang dzikir LAA ILAAHA ILLALLAH dan membaca ASTAFIRULLAH”.

Nah, karena didalam ajaran Thariqul Isyraq itu yang diajarkan adalah dzikir LAA ILAAHA ILLALLAH dan diajarkan untuk bertaubat dengan ASTAFIRULLAH,

Maka tentu saja BENCANA BESAR bagi iblis jika kita masuk kedalam Thariqul Isyraq .

Demikian pula yang saya alami ketika diawal-awal proses saya akan memasuki sebuah Thariqul Isyraq.

Begitu sulitnya bagi saya untuk menerima sebuah kebenaran.

Maka saya jadi teringat proses Imam Al-Ghazali, tiga hari tiga malam beliau tidak bisa tidur demi sulitnya menerima kebenaran. (Al-Munqidz),

Saya juga teringat prosesnya Waliyullah Abdul Qadir Jaelani, yang juga butuh waktu untuk dapat menerima suatu kebenaran.

Wahai ingatlah,

Jatuhnya iblis yang sebelumnya adalah makhluk yang kuat beribadah, selama 80.000 tahun ibadah, hanya karena satu hal saja, jatuhlah dari ketaatan menjadi kemurtadan.Yaitu karena IBLIS TIDAK MAU MENERIMA KEBENARAN.

Perintah Allah adalah kebenaran dan ditolaknya perintah Allah,

Berarti ditolaknya kebenaran.

Semoga menjadi manfaat bagi yang sudah menerima hidayah Allah, dan bagi diri saya sendiri.

No comments: