Translate

November 24, 2009

Hening Cipta

Semesta bertasbih
para pendosa merintih
mohon ampun tak kenal letih
menyesali dosa amat berlebih
terbayang azab teramat pedih

Ilahi.
Engkau Mahapengampun
kami yang bergelimang dosa mohon ampun
Engkaulah penerima taubat
berilah kami kebaikan hidup dunia akhirat

November 21, 2009

Proposal Jodoh

Ya ALLAH,
Aku berdoa untuk seorang wanita yang akan menjadi bagian dari hidupku.
Seorang yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu.
Seorang wanita yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.
Seorang wanita yang hidup bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi untukMU.
Paras cantik dan daya tarik fisik tidaklah penting.
Yang terpenting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau
dan memiliki keinginan untuk menjadi seperti Engkau (menauladani sifat-sifat Agung Mu).
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.

Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya mampu mengkalkulasi angka-angka.
Seorang wanita yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.
Seorang wanita yang tidak hanya berdiam diri
tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.
Seorang wanita yang mencintaiku bukan karena pandangan mata tetapi karena hati dan akhlakku.
Seorang wanita yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu & situasi.
Seseorang yang dapat membuatnya merasa sebagai seorang wanita yg utuh ketika aku berada disebelahnya.

Aku tidak meminta seorang yang sempurna,
Namun aku meminta seorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMU.
Seorang wanita yang senantiasa memberi dukungan.
Seorang wanita yang mendoakanku untuk kehidupannya.
Seseorang yang senyumku dapat mengatasi kesedihannya.
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta:
Buatlah aku menjadi seorang suami yang dapat membuatnya bahagia.
Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU,
sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMU,
bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.
Hujamkanlah SifatMU yang lembut sehingga kelebihan datang dariMU bukan dari luar diriku.
Ulurkan tangan dan kasihMu sehingga aku selalu mampu berbuat untuknya.
Berikanlah aku penglihatanMU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya
dan bukan hal buruk saja.
Karuniakan aku lisanMU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU dan pemberi semangat,
sehingga aku dapat memberikan ketenangan untuknya
dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi.
dan slalu meberikan semangat untuknya

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu,
aku berharap kami berdua dapat mengatakaan
“Betapa besarnya Allah itu karena Dia telah memberikan kepadaku
seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna”.
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu
pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kautentukan.

November 14, 2009

Terima Kasih Tuhan

Tuhan, berapakah sisa umurku?
Apakah setahun lagi?
Sepuluh tahun lagi?
Atau malah sisa sehari?

Tuhan, marahkah Engkau padaku?
Karena usia yang Engkau beri, aku isi dengan dosa-dosa
Dengan kesia-siaan, berulang-ulang…

Tuhan, aku tau Engkau sayang padaku
Hingga Engkau beri aku detik ini,
menit ini, hari ini…
Begitu sayangnya Engkau padaku,
Hingga Engkau beriku kesempatan
berulang-ulang…

Tuhan, kalau memang ini perbuatan baik,
Sekali-kalinya yang bisa kulakukan dalam hidupku,
Ijinkanlah aku berterima kasih padaMu
Terima kasih atas umurku….

November 10, 2009

Jalur Abu-abu

Banyak rekayasa
fitnah dianggap hal biasa
bila terdesak segera mengeluarkan bantahan
dengan ringannya bersumpah atas nama tuhan

Segalanya serba palsu
manusia sudah tak punya malu
tak lagi kenal tabu
hidupnya di jalur abu-abu
masa depan negara jadi kelabu

October 27, 2009

Apa Kabar, Halib?

Apa kabar, Halib?
masih ingatkah kau padaku?
lelaki yang kau tinggalkan
setelah kau manfaatkan
untuk menemani hari-hari sepimu

Apa kabar, Halib?
kau pernah mengisi hatiku
tapi kau tinggalkan aku
pergi bersama lelaki itu
yang mendapat lampu hijau untuk melamarmu

Apa kabar, Halib?
bahagiakah kau kini?
puaskah kau dengan pilihan hidupmu?
jangan kau sesali segala yang terjadi
hidupmu senang atau susah, aku tak peduli
kita jalani hidup apa adanya
jangan ada dusta apalagi saling menista!

October 08, 2009

Qaradhawy : Cadar, Wajib atau Bid'ah?

Pertanyaan:

Telah terjadi polemik dalam beberapa surat kabar di Kairo seputar masalah "cadar" yang dipakai sebagian remaja muslimah, khususnya para mahasiswi. Hal itu berawal dari keputusan Pengadilan Mesir yang menangani tuntutan mahasiswi beberapa perguruan tinggi, yang mengajukan tuntutan ke pengadilan karena merasa teraniaya dengan keputusan sebagian dekan yang memaksa mereka melepas cadar apabila masuk kampus.

Para mahasiswi itu mengatakan bahwa mereka siap membuka tutup wajah mereka manakala diperlukan, apabila ada tuntutan dari pihak yang bertanggung jawab, pada waktu ujian atau lainnya.

Seorang wartawan terkenal, Ustadz Ahmad Bahauddin, menulis artikel - dalam surat kabar al-Ahram - yang isinya bertentangan dengan keputusan pengadilan. Menurutnya, cadar dan penutup wajah itu merupakan bid'ah yang masuk ke kalangan Islam dan umat Islam. Hal ini diperkuat oleh salah seorang dosen al-Azhar, yang mengaku bahwa dirinya adalah Dekan Fakultas Ushuluddin, dan sedikit banyak tahu tentang peradilan.

Kami mohon Ustadz berkenan menjelaskan tentang masalah yang masih campur aduk antara yang hak dan yang batil ini. Semoga Allah berkenan memberikan balasan kepada Ustadz dengan balasan yang sebaik-baiknya.

Jawaban:

Alhamdulillah, segala puji kepunyaan Allah, Rabb semesta alam. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasul paling mulia, junjungan kita Nabi Muhammad saw., kepada keluarganya, dan para sahabatnya.

Pada kenyataannya, mengidentifikasi cadar sebagai bid'ah yang datang dari luar serta sama sekali bukan berasal dari agama dan bukan dari Islam, bahkan menyimpulkan bahwa cadar masuk ke kalangan umat Islam pada zaman kemunduran yang parah, tidaklah ilmiah dan tidak tepat sasaran. Identifikasi seperti ini hanyalah bentuk perluasan yang merusak inti persoalan dan hanya menyesatkan usaha untuk mencari kejelasan masalah yang sebenarnya.

Satu hal yang tidak akan disangkal oleh siapa pun yang mengetahui sumber-sumber ilmu dan pendapat ulama, bahwa masalah tersebut merupakan masalah khilafiyah. Artinya, persoalan apakah boleh membuka wajah atau wajib menutupnya - demikian pula dengan hukum kedua telapak tangan - adalah masalah yang masih diperselisihkan.

Masalah ini masih diperselisihkan oleh para ulama, baik dari kalangan ahli fiqih, ahli tafsir, maupun ahli hadits, sejak zaman dahulu hingga sekarang.

Sebab perbedaan pendapat itu kembali kepada pandangan mereka terhadap nash-nash yang berkenaan dengan masalah ini dan sejauh mana pemahaman mereka terhadapnya, karena tidak didapatinya nash yang qath'i tsubut (jalan periwayatannya) dan dilalahnya (petunjuknya) mengenai masalah ini. Seandainya ada nash yang tegas (tidak samar), sudah tentu masalah ini sudah terselesaikan.

Mereka berbeda pendapat dalam menafsirkan firman Allah:

"... Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa tampak daripadanya ..." (an-Nur: 31)

Mereka meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, dia berkata bahwa yang dimaksud dengan "kecuali apa yang biasa tampak daripadanya" ialah pakaian dan jilbab, yakni pakaian luar yang tidak mungkin disembunyikan.

Mereka juga meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa beliau menafsirkan "apa yang biasa tampak" itu dengan celak dan cincin. Penafsiran yang sama juga diriwayatkan dari Anas bin Malik. Dan penafsiran yang hampir sama lagi diriwayatkan dari Aisyah. Selain itu, kadang-kadang lbnu Abbas menyamakan dengan celak dan cincin, terhadap pemerah kuku, gelang, anting-anting, atau kalung.

Ada pula yang menganggap bahwa yang dimaksud dengan "perhiasan" disini ialah tempatnya. Ibnu Abbas berkata, "(Yang dimaksud ialah) bagian wajah dan telapak tangan." Dan penafsiran serupa juga diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair, Atha', dan lain-lain.

Sebagian ulama lagi menganggap bahwa sebagian dari lengan termasuk "apa yang biasa tampak" itu.

Ibnu Athiyah menafsirkannya dengan apa yang tampak secara darurat, misalnya karena dihembus angin atau lainnya.1

Mereka juga berbeda pendapat dalam menafsirkan firman Allah:

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-isti orang mukmin, 'Hendaklah mereka, mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.' Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (al-Ahzab: 59)

Maka apakah yang dimaksud dengan "mengulurkan jilbab" dalam ayat tersebut?

Mereka meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang merupakan kebalikan dari penafsirannya terhadap ayat pertama. Mereka meriwayatkan dari sebagian tabi'in - Ubaidah as-Salmani - bahwa beliau menafsirkan "mengulurkan jilbab" itu dengan penafsiran praktis (dalam bentuk peragaan), yaitu beliau menutup muka dan kepala beliau, dan membuka mata beliau yang sebelah kiri. Demikian pula yang diriwayatkan dari Muhammad Ka'ab al-Qurazhi.

Tetapi penafsiran kedua beliau ini ditentang oleh Ikrimah, maula (mantan budak) Ibnu Abbas. Dia berkata, "Hendaklah ia (wanita) menutup lubang (pangkal) tenggorokannya dengan jilbabnya, dengan mengulurkan jilbab tersebut atasnya."

Sa'id bin Jubair berkata, "Tidak halal bagi wanita muslimah dilihat oleh lelaki asing kecuali ia mengenakan kain di atas kerudungnya, dan ia mengikatkannya pada kepalanya dan lehernya."2

Dalam hal ini saya termasuk orang yang menguatkan pendapat yang mengatakan bahwa wajah dan kedua telapak tangan bukan aurat dan tidak wajib bagi wanita muslimah menutupnya. Karena menurut saya, dalil-dalil pendapat ini lebih kuat daripada pendapat yang lain.

Disamping itu, banyak sekali ulama zaman sekarang yang sependapat dengan saya, misalnya Syekh Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitabnya Hijabul Mar'atil Muslimah fil-Kitab was-Sunnah dan mayoritas ulama al-Azhar di Mesir, ulama Zaitunah di Tunisia, Qarawiyyin di Maghrib (Maroko), dan tidak sedikit dari ulama Pakistan, India, Turki, dan lain-lain.

Meskipun demikian, dakwaan (klaim) adanya ijma' ulama sekarang terhadap pendapat ini juga tidaklah benar,karena di kalangan ulama Mesir sendiri ada yang menentangnya.

Ulama-ulama Saudi dan sejumlah ulama negara-negara Teluk menentang pendapat ini, dan sebagai tokohnya adalah ulama besar Syekh Abdul Aziz bin Baz.

Banyak pula ulama Pakistan dan India yang menentang pendapat ini, mereka berpendapat kaum wanita wajib menutup mukanya. Dan diantara ulama terkenal yang berpendapat demikian ialah ulama besar dan da'i terkenal, mujaddid Islam yang masyhur, yaitu al-Ustadz Abul A'la al-Maududi dalam kitabnya al-Hijab.

Adapun diantara ulama masa kini yang masih hidup yang mengumandangkan wajibnya menutup muka bagi wanita ialah penulis terkenal dari Suriah, Dr. Muhammad Sa'id Ramadhan al-Buthi, yang mengemukakan pendapat ini dalam risalahnya Ilaa Kulli Fataatin Tu'minu billaahi (Kepada setiap Remaja Putri yang Beriman kepada Allah) .

Disamping itu, masih terus saja bermunculan risalah-risalah dan fatwa-fatwa dari waktu ke waktu yang menganggap aib jika wanita membuka wajah. Mereka menyeru kaum wanita dengan mengatasnamakan agama dan iman agar mereka mengenakan cadar, dan menganjurkan agar jangan patuh kepada ulama-ulama "modern" yang ingin menyesuaikan agama dengan peradaban modern. Barangkali mereka memasukkan saya kedalam kelompok ulama seperti ini.

Jika dijumpai diantara wanita-wanita muslimah yang merasa mantap dengan pendapat ini, dan menganggap membuka wajah itu haram, dan menutupnya itu wajib, maka bagaimana kita akan mewajibkan kepadanya mengikuti pendapat lain, yang dia anggap keliru dan bertentangan dengan nash?

Kami hanya mengingkari mereka jika mereka memasukkan pendapatnya kepada orang lain, dan menganggap dosa dan fasik terhadap orang yang menerapkan pendapat lain itu, serta menganggapnya sebagai kemunkaran yang wajib diperangi, padahal para ulama muhaqiq telah sepakat mengenai tidak bolehnya menganggap munkar terhadap masalah-masalah ijtihadiyah khilafiyah.

Kalau kami mengingkari (menganggap munkar) pelaksanaan pendapat yang berbeda dengan pendapat kami - yaitu pendapat yang mu'tabar dalam bingkai fiqih Islam yang lapang - kemudian mencampakkan pendapat tersebut dan tidak memberinya hak hidup, hanya semata-mata karena berbeda dengan pendapat kami, berarti kami terjatuh kedalam hal yang terlarang, yang justru kami perangi dan kami seru manusia untuk membebaskan diri daripadanya.

Bahkan seandainya wanita muslimah tersebut tidak menganggap wajib menutup muka, tetapi ia hanya menganggapnya lebih wara' dan lebih takwa demi membebaskan diri dari perselisihan pendapat, dan dia mengamalkan yang lebih hati-hati, maka siapakah yang akan melarang dia mengamalkan pendapat yang lebih hati-hati untuk dirinya dan agamanya? Dan apakah pantas dia dicela selama tidak mengganggu orang lain, dan tidak membahayakan kemaslahatan (kepentingan) umum dan khusus?

Saya mencela penulis terkenal Ustadz Ahmad Bahauddin yang menulis masalah ini dengan tidak merujuk kepada sumber-sumber tepercaya, lebih-lebih tulisannya ini dimaksudkan sebagai sanggahan terhadap putusan pengadilan khusus yang bergengsi. Sementara kalau dia menulis masalah politik, dia menulisnya dengan cermat, penuh pertimbangan, dan dengan pandangan yang menyeluruh.

Boleh jadi karena dia bersandar pada sebagian tulisan-tulisan ringan yang tergesa-gesa dan sembarang yang membuatnya terjatuh ke dalam kesalahan sehingga dia menganggap "cadar" sebagai sesuatu yang munkar, dan dikiaskannya dengan "pakaian renang" yang sama-sama tidak memberi kebebasan pribadi.

Tidak seorang pun ulama dahulu dan sekarang yang mengharamkan memakai cadar bagi wanita secara umum, kecuali hanya pada waktu ihram. Dalam hal ini mereka hanya berbeda pendapat antara yang mengatakannya wajib, mustahab, dan jaiz.

Sedangkan tentang keharamannya, tidak seorang pun ahli fiqih yang berpendapat demikian, bahkan yang memakruhkannya pun tidak ada. Maka saya sangat heran kepada Ustadz Bahauddin yang mengecam sebagian ulama al-Azhar yang mewajibkan menutup muka (cadar) sebagai telah mengharamkan apa yang dihalalkan Allah, atau sebagai pendapat orang yang tidak memiliki kemajuan dan pengetahuan yang mendalam mengenai Al-Qur'an, as-Sunnah, fiqih, dan ushul Fiqih.

Kalau hal itu hanya sekadar mubah - sebagaimana pendapat yang saya pilih, bukan wajib dan bukan pula mustahab - maka merupakan hak bagi muslimah untuk membiasakannya, dan tidak boleh bagi seseorang untuk melarangnya, karena ia cuma melaksanakan hak pribadinya. Apalagi, dalam membiasakan atau mengenakannya itu tidak merusak sesuatu yang wajib dan tidak membahayakan seseorang. Ada pepatah Mesir yang menyindir orang yang bersikap demikian:

"Seseorang bertopang dagu, mengapa Anda kesal terhadapnya?"

Hukum buatan manusia sendiri mengakui hak-hak perseorangan ini dan melindunginya.

Bagaimana mungkin kita akan mengingkari wanita muslimah yang komitmen pada agamanya dan hendak memakai cadar, sementara diantara mahasiswi-mahasiswi di perguruan tinggi itu ada yang mengenakan pakaian mini, tipis, membentuk potongan tubuhnya yang dapat menimbulkan fitnah (rangsangan), dan memakai bermacam-macam make-up, tanpa seorang pun yang mengingkarinya, karena dianggapnya sebagai kebebasan pribadi. Padahal pakaian yang tipis, yang menampakkan kulit, atau tidak menutup bagian tubuh selain wajah dan kedua tangan itu diharamkan oleh syara' demikian menurut kesepakatan kaum muslim.

Kalau pihak yang bertanggung jawab di kampus melarang pakaian yang baik dan bagus itu, sudah tentu akan didukung oleh syara' dan undang-undang yang telah menetapkan bahwa agama resmi negara adalah Islam, dan bahwa hukum-hukum syariat Islam merupakan sumber pokok perundang-undangan.

Namun kenyataannya, tidak seorang pun yang melarangnya!

Sungguh mengherankan! Mengapa wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang berlenggak-lenggok dan bergaya untuk memikat orang lain kepada kemaksiatan dibebaskan saja tanpa ada seorang pun yang menegurnya? Kemudian mereka tumpahkan seluruh kebencian dan celaan serta caci maki terhadap wanita-wanita bercadar, yang berkeyakinan bahwa hal itu termasuk ajaran agama yang tidak boleh disia-siakan atau dibuat sembarang?

Kepada Allah-lah kembalinya segala urusan sebelum dan sesudahnya. Tidak ada daya untuk menjauhi kemaksiatan dan tidak ada kekuatan untuk melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan

Catatan kaki:
1 Lihat penafsiran ayat ini oleh Ibnu Jarir, Ibnu Katsir, al-Qurthubi, dan pada ad-Durrul Mantsur (5: 41-42), dan lain-lain. ^
2 Lihat: ad-Durrul Mantsur, 5: 221-222, dan sumber-sumber terdahulu mengenai penafsiran ayat tersebut. ^

fatwa DR.Yusuf Al-Qordhawi.

September 23, 2009

Perbedaan X Perpecahan

@Joelian : Kata "Ikhtilaf" tidak bertentangan dengan Firman Allah SWT yg anda sebutkan. Dlm b.Arab, kata Ikhtilaf berbeda dengan Iftiraq, Al-Tadhadh, Ta'arudh. Silahkan buka kamus b.Arab Lisanul Arab atau Al Wasith dan buku2 Ushul Fiqh, seperti Al Mahshul Imam Razi, Al Ihkam Al Amidi, Nihayatussul Imam Isnawi, Ushul Fiqhi Abd Karim Zaidan, dan Ushul Fiqh Wahbah Zuhaili.

Ikthilaf atau khilaf dlm Islam adalah sebuah keniscayaan/fitrah yg Allah ciptakan bagi hamba2Nya. Adapun yg dikecam ialah ketika perbedaan itu mengarah kpd perpecahan atau pertikaian. Renungkan ayat berikut :

Berpegang teguhlah kamu kepada tali agama Allah dan janganlah kamu berpecah belah.

Firman Allah: Wa law syaa'a Rabbuka laja'alan naasa ummatan wahidah. dan silahkan lihat tafsir Imam al-Razi Jilid 8 Hal.76 untuk penjelasan ayat ini.

firman Allah :
لكل جعلنا منكم شرعة ومنهاجا ولو شآء الله لجعلكم أمة واحدة

firman Allah :
ولا تنازعوا فتفشلوا وتذهب ريحكم


*****

Anda katakan, hadits perbedaan adalah rahmat, adalah hadits maudhu.

Benar sekali akhi, teks kalimat ini jika disandarkan kpd baginda Nabi maka hadits ini maudhu'/dhaif dari segi sanad dan menurut Syekh Nashiruddin Albani, hadits ini tidak punya dasar. Namun ada teks lain yg semakna dgn teks diatas sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Baihaqi no.hadits 152, sunan Addailamy (4/75), Ibnu Asakir(7/315) dari Ibnu Abbas dan hadits ini adalah hadits munqathi.

Imam Assuyuthi mengutip perkataan Khalifah Umar bin Abdul Aziz semakna dengan kalimat diatas,

"ما سرني أن أصحاب النبي محمد – صلى الله عليه وسلم- لم يختلفوا؛ لأنهم لو لم يختلفوا لم تكن رخصة"

Al Khatib Al Bagdadi meriwayatkan dialog panjang antara Khalifah Harus Ar-Rasyid dengan Imam Malik. diantara dialog tersebut, Imam Malik berkata :
إن اختلاف العلماء رحمة من الله –تعالى- على هذه الأمة، كل يتبع ما صح عنده، وكلهم على هدى، وكل يريد الله –تعالى-.

Imam Ibnul Qayyim berpendapat bahwa ada ikhtilaf yg dibolehkan oleh syar'i, beliau berkata :
الخلاف السائغ بين أهل الحق، فهذا النوع من الاختلاف لا حرج فيه، ويجب على المسلم أن يوسع صدره لتلك الحكمة التي كتبها العالم يوصى بها ابنه: اعرف الخلاف يتسع صدرك، فإذا عرف اختلاف العلماء ، وأسباب هذا الاختلاف لوجود دلالات الألفاظ المختلفة، ولوجود مسائل معقول النص، فالاختلاف في الاجتهاد -كما يقول ابن القيم – رحمه الله- إذا لم يكن في المسألة سنة ولا إجماع، وللاجتهاد فيها مساغ لم ينكر على من عمل به مجتهداً ومقلداً، ويقول العز بن عبد السلام: من أتى شيئاً مختلفاً في تحريمه اعتقد تحليله، فلا ينكر عليه إلا أن يكون قول المحلل ضعيفاً جداً.

===============

Kesimpulan :
Akhi Joelian dan para pemirsa lainnya, Perbedaan atau dlm istilah syar'i "ikhtilaf" ada dua macam:
1) Perbedaan yg terpuji, ialah dimana perbedaan tersebut dlm masalah2 rincian ajaran agama, bukan dalam masalah2 ushuliyah.
2) Perbedaan yg tercela, ialah ketika perbedaan itu menimbulkan pertentangan (ta'arudh), kemudian perpecahan lalu memunculkan pertikaian. Dan inilah yg dilarang dlm Islam.

Solusi buat kita semua agar perbedaan2 diantara kita tidak menimbulkan perpecahan dan sikap toleransi antar kita muncul:
1. Bacalah buku2 dan berdialoglah dengan berbagai kalangan, tujuannya agar kita bisa mengetahui pandangan2 yg berbeda.
2. Jangan menganggap diri benar lalu menganggap pandangan yg berbeda dgn kita salah. Apalagi sampai berani mengkafirkan kelompok lain. Selama orang lain itu bersyahadat dan meyakini Muhammad SAW Nabi dan Rasul Allah, serta menjalankan shalat dan ibadah2 ushuliyah lainnya, maka org tersebut masih seorang Muslim. Kita bisa berbeda dlm masalah rincian agama krn masing2 kalangan punya metodologi dlm mengistinbat hukum furuiyah melalui ijtihad para ulama kita.
Imam Syafi'i berkata : Pendapat saya benar namun bisa saja salah bagi orang lain, dan pendapat orang lain kurang tepat menurut saya namun mungkin saja benar.

Analogi : Bangunan tak akan berdiri kokoh jika hanya diisi pasir semua, atau batu merah semua, atau semen semua. Namun bangunan tinggi menjulang baru bisa berdiri ketika pasir, batu merah, semen, besi, dan bahan2 lain itu disusun/dicampur/disatukan oleh kontraktor dan dibantu buruh bangunan.

Wallahu A'laa wa A'lam Bis Shawab

September 12, 2009

Sang Birokrat

Selalu mengeluh gaji tak cukup
tapi tetap saja bisa hidup
disiplin kerja lemah
kinerjanya payah
harusnya melayani
malah minta dilayani

Keberadaan mereka diperlukan
untuk menjalankan roda pemerintahan
tapi harus meningkatkan pelayanan
dan memudahkan segala urusan
bukan membuat macam-macam pungutan

August 13, 2009

Indonesiaku, Hari Ini ?

INILAH INDONESIAKU
INDONESIA YANG TERPAKSA “BERDEMOKRASI”
SEPAKAT DALAM KETIDAK SEPAKATAN
UCAPAN SELAMAT BUKAN TERHADAP YANG TERPILIH
TETAPI TERHADAP YANG MEMILIKI KEJUJURAN
DALAM MEMILIH

YANG TIDAK MENGELU-ELU MINTA BELAS KASIHAN
YANG KALAH KARENA DINILAI TIDAK GAGAH DAN RUPAWAN

MASYA ALLAH DEMIKIAN PARAH NYA
INDONESIA KU

TERONGGOK DALAM BUIH-BUIH
TEROMBANG AMBING DI TANGAN BANGSA LAIN

August 04, 2009

Sulit Menerima Kebenaran

Saya ingat pertanyaan seorang guru agama saya diwaktu sekolah dulu,

“Kalau Al-Qur’an mengatakan A sedangkan seluruh orang di dunia ini mengatakan B, manakah yang akan kita ikuti ???”

Kemudian kami serempak menjawab, AAAAAAAAAAAAA…………………………….”

He...he…he… itu teorinya.

Di dalam prakteknya, ternyata sungguh-sungguh sulit menerima apa yang dikatakan Al-Qur’an, dan meniadakan pendapat mayoritas manusia (umat).

Anda ndak percaya ???

Baik kita uji,

Mayoritas pendapat ulama yang ada di Indonesia (dunia mungkin), bahwa nama pohon yang buahnya dimakan Nabi Adam AS.

Adalah pohon khuldi,

Disebut di pengajian-pengajian,

Dan dimana saja, bahwa buah yang dimakan Nabi Adam AS.

Adalah buah dari pohon khuldi.

Dan kalau di Tanya, dasar mereka apa ?

Mereka akan menjawab, “Al-Qur’an.

Maka perhatikanlah keterangan didalam Al-Qur’an S.Thaha :120,

Bacalah sekali lagi n telitilah dengan jeli.

Bacalah n periksa dengan seksama.

Bacalah n amati dengan hati-hati.

Siapakah yang mengatakan bahwa pohon itu adalah pohon KHULDI ???

Apakah Allah yang menyampaikan nama pohon itu KHULDI ?? S.Al-Baqarah: 35

Ataukah Iblis yang mengatakan bahwa nama pohon itu KHULDI ??

Padahal jelas perintah Allah,”Jangan ikuti Iblis sebab Iblis itu adalah musuh(mu) yang nyata” (S. Al-Baqarah: 168)

Lau mengapakah kita mengikuti iblis dengan memakai istilah yang sama dengan iblis, pohon khuldi ??

Allah hanya mengatakan pada Nabi Adam AS., “jangan dekati pohon ini”.

Dan bukannya menyebutkan nama pohon itu adalah khuldi.

Lalu, sekarang manakah yang anda ikuti ?

Ikut orang banyak ??

Ataukah ikut Al-Qur’an dan perintah Allah untuk tidak mengikuti iblis ??

Itulah jawaban anda … he…he…he…

Tapi beranikah kita berbeda dengan orang kebanyakan,

Apalagi berbeda dengan Ulama?

Apalagi berbeda dengan buku-buku agama yang ada ?

Dan ternyata memang sulit, seandainya Al-Qur’an mengatakan A, sedangkan mayoritas orang mengatakan B,

Ternyata kita sulit untuk melepaskan diri dari pendapat mayoritas ini.

Benarlah Sabda Nabi SAW.”Para penghuni surga adalah orang-orang yang sedikit”.

Saya masih punya banyak contoh yang mayoritas orang berpendapat,tetapi berbeda dengan apa yang disampaikan Al-Qur’an. Cukuplah satu contoh diatas.

Maka perhatikanlah kisah iblis ketika diperintahkan Allah

untuk sujud kepada Adam AS.

Dapatkah ia menerima kebenaran ??

Sama saja sebenarnya,

Ketika didalam proses menerima satu ajaran Thariqul Isyraq (jalan pencerahan), Ataukah ketika kita menerima ajaran untuk memasuki suatu Thariqul Isyraq (jalan pencerahan),

Maka yang pertama kali kita pasang adalah sikap curiga, su’udzan dan yang berakhir pada sulitnya kita menerima ajakan tersebut, dengan berbagai macam dalih.

Perhatikan dalih-dalih yang seringkali digunakan iblis (melalui akal pikir dan perasaan kita) untuk menhentikan langkah kita di saat kita akan mendekatkan diri pada Allah melalui Thariqul Isyraq (jalan pencerahan),

1. Umur saya belum mencukupi, nanti saja kalau sudah umur 40 tahun, saya akan belajar Thariqul Isyraq (jalan pencerahan).

2. Saya menguasai syariat, lebih baik saya menguasai syariat dulu, baru mendalami melalui Thariqul Isyraq (jalan pencerahan).

3. Jangan masuk Thariqul Isyraq (jalan pencerahan), nanti bisa gila atau sableng.

4. Jangan masuk Thariqul Isyraq (jalan pencerahan), Thariqul Isyraq itu berat pelaksanaannya, belum tentu kita mampu.

5. Thariqul Isyraq mengada-ada ajarannya, bi’dah, sesat dan menyesatkan, dll.

6. Ajaran Thariqul Isyraq / tasawuf itu bukan berasal dari Islam, melainkan dari filsafat yunani, hindu, dan serapan dari ajaran budha, maka lebih baik kita kerkan saja yang sesuai Islam yang murni, yaitu yang begini-begini saja. Cukup shalat 5 waktu tiap hari, kalu ramadhan puasa, culup itu saja.

7. jangan masuk Thariqul Isyraq, di Thariqul Isyraq yang ada adalah kultus individu. Masakan kopi yang diminum sang mursyid itu dibuat rebutan, bukankah itu syirik ?? Masa berdo’a memakai wasilah, bukankah itu syirik ?? Bukankah kita dapat berkomunikasi langsung dengan Allah tanpa melalui wasilah ??

cukuplah 7 hal itu yang saya sampaikan sebagai alasan yang sering dipakai oleh iblis agar kita TIDAK MEMULAI untuk belajar mendalami Islam melalui Tasawuf / Thariqul Isyraq.

Mengapakah hal itu dilakukan oleh iblis ??

Perhatikan sabda Nabi SAW.,

“Iblis akan kesakitan, akan kurus kering, jika ada orang dzikir LAA ILAAHA ILLALLAH dan membaca ASTAFIRULLAH”.

Nah, karena didalam ajaran Thariqul Isyraq itu yang diajarkan adalah dzikir LAA ILAAHA ILLALLAH dan diajarkan untuk bertaubat dengan ASTAFIRULLAH,

Maka tentu saja BENCANA BESAR bagi iblis jika kita masuk kedalam Thariqul Isyraq .

Demikian pula yang saya alami ketika diawal-awal proses saya akan memasuki sebuah Thariqul Isyraq.

Begitu sulitnya bagi saya untuk menerima sebuah kebenaran.

Maka saya jadi teringat proses Imam Al-Ghazali, tiga hari tiga malam beliau tidak bisa tidur demi sulitnya menerima kebenaran. (Al-Munqidz),

Saya juga teringat prosesnya Waliyullah Abdul Qadir Jaelani, yang juga butuh waktu untuk dapat menerima suatu kebenaran.

Wahai ingatlah,

Jatuhnya iblis yang sebelumnya adalah makhluk yang kuat beribadah, selama 80.000 tahun ibadah, hanya karena satu hal saja, jatuhlah dari ketaatan menjadi kemurtadan.Yaitu karena IBLIS TIDAK MAU MENERIMA KEBENARAN.

Perintah Allah adalah kebenaran dan ditolaknya perintah Allah,

Berarti ditolaknya kebenaran.

Semoga menjadi manfaat bagi yang sudah menerima hidayah Allah, dan bagi diri saya sendiri.

August 01, 2009

Kapan aku bisa berhenti merokok

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,
Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus jannatun na'im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang
yang tak merokok,
Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah...ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya,
apakah ada buku tuntunan cara merokok,
Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asab rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur ketika melayani parasuami
yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur
ketika dua orang bergumul saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.

Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau
di halte bus, kita ketularan penyakitnya.

Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk kitab kuning
dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab or ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.

Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya, putih warnanya,
kemana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,
Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.

Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu'ut tadkhiin, ya maulana.
Laa tasyrabud dukhaan, yaa maulana.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfah malii'atun bi mukayyafil hawwa'
Kalau tak tahan, di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum. Min fadhlik, ya maulana.

25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.

4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok
kata para pakar.
Patutnya rokok diapakan
Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu 'alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi
belum ada rokok.
Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok, lantas
hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan,
Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar
perbandingan ini.

Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil
yang kepalanya berapi itu, yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir.

Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan
ada yang mulai terbatuk-batuk.

Jauh sebelum tulisan ini ada,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku' dan sujud untuk taqarrub pada
tuhan-tuhan ini, karena orang akan khusyuk
dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana, beri aku kekuatan tuk mengusir berhala-berhala ini dari kehidupanku
amien...

Menjelang subuh, Kamis 31 July 2009

July 30, 2009

SBY Marah dan JK Dicuekin?

Sebelum pilpres 8 Juli 2009 berlangsung SBY mengatakan bahwa dia dan JK siap bersaing secara kesatria dan sementara itu pemerintahan di bawah SBY dan JK akan tetap dijalankankan dengan sebaik-baiknya sampai akhir masa pemerintahan tsb pada bulan Oktober 2009.

Seperti kita ketahui bersama bahwa sejak awal jalannya pemerintahan SBY-JK pada tahun 2004, ada kesan kalau hubungan antara Presiden dan wakil presiden tsb tidak terlalu harmonis. Ada kesan keduanya seperti bus kota yang saling mendahului dan saat itu juga muncul istilah kalau pemerintahan SBY-JK ini bagaikan matahari kembdanr.

Namun demikian sebagian besar rakyat Indonesia tentu mengakui kalau pemerintahan SBY-JK ini dapat dikatakan cukup sukses, sehingga banyak kalangan yang menyayangkan kenapa pasangan presiden dan wakil presiden ini harus berpisah bahkan bersaing pada pilpres 2009.

Terlepas dari itu semua, ucapan SBY yang diiyakan oleh JK bahwa mereka akan bersaing secara kesatria di pilpres 2009 dan tetap bertekad untuk sama-sama menjalankan pemerintahan sampai bulan Oktober 2009 dengan sebaik-baiknya tentu sangat diharapkan dan ditunggu-tunggu seluruh masyarakat.

BAGAIMANA HUBUNGAN SBY-JK SAAT INI ?

Untuk menjalankan pemerintahan negara dengan sebaik-baiknya sudah tentu komunikasi di antara presiden dan wakil presiden harus harmonis. Keharmonisan hubungan antara presiden dan wakil presiden inilah yang harus ada lebih dulu untuk memungkinkan kerja sama yang sebaik-baiknya di antara keduanya.

Sekarang yang bisa menjadi pertanyaan penting bagi seluruh rakyat adalah, apakah hubungan SBY-JK tetap harmonis, meningkat, ataukah sebaliknya hubungan di antara keduanya semakin memburuk ? Sejauhmana rakyat bisa berharap pemerintahan SBY-JK ini bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya sampai bulan Oktober 2009 seperti yang telah dikatakan SBY?

Sebuah harian ibu kota menayangkan sebuah berita di mana di dalam setiap rapat kabinet akhir-akhir ini, JK tidak pernah diundang atau diikutsertakan. Seperti diberitakan pada hari Kamis, 30/7-2009 yang lalu, SBY mengadakan teleconference dengan para kepala daerah. Rapat tsb dihadiri oleh jajaran menteri, tapi JK tidak ikut karena tidak diundang.

Masih menurut kabar tsb, tidak diundangnya JK di dalam rapat bukan kali yang pertama. Sejak kalah pilpres, JK sering kali tidak diundang atau diikutsertakan dalam rapat kabinet. Selain itu dalam kunjungan kerja, usai pemilihan presiden, JK tidak didampingi perwakilan menteri. Pada hari Rabu, 29/7-2009, ketika JK mengadakan kunjungan kerja ke PLTU Indramayu, PLTU Labuan, Banten dan PLTU Suralaya, JK hanya didampingi para dirjen.

Syukurlah dalam hal ini JK tidak merasa gusar sedikitpun. Kepada wartawan yang mewawancarainya JK mengatakan bahwa dalam kabinet presidensil, SBY bebas untuk mengajak siapa saja menghadiri rapat kabinet. Dalam soal rapat di mana dia tidak diajak, JK hanya mengatakan: “Itu kan rapat terbatas, biasalah. Saya doakan agar negara ini baik-baik saja.”

BISAKAH UCAPAN SBY MENJADI KENYATAAN ?

Jika kita mengingat kembali ucapan SBY yang menyatakan bahwa dia dan JK akan menjalankan pemerintahan R.I. periode tahun 2004-2009 dengan sebaik-baiknya sampai akhir Oktober 2009, maka sudah tentu keharmonisan komunikasi di antara keduanya harus ada.

Masalahnya adalah jika di dalam setiap rapat kabinet menjelang akhir pemerintahan R.I. periode tahun 2004-2009 ini wakil presiden tidak diundang, hal ini sudah tentu akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan sbb:

1.Apakah komunikasi antara SBY-JK saat ini semakin memburuk ?

2.Jika komunikasi dan kerja sama SBY-JK itu masih baik, mengapa JK tidak pernah diundang lagi dalam rapat kabinet ?

3.Apakah gugatan JK kepada MK terkait dengan kecurangan pilpres telah membuat SBY ngambek kepada JK dan membuatnya tidak mau mengundang JK dalam rapat kabinet ?

Pertanyaan terakhir yang paling penting adalah: “Bisakah rakyat berharap bahwa ucapan SBY untuk menjalankan pemerintahan ini bersama JK dengan sebaik-baiknya, benar-benar menjadi kenyataan sampai Oktober 2009 ?”

Terlepas dari terjawab atau tidaknya pertanyaan-pertanyaan tsb, mungkin yang terpenting bagi rakyat saat ini adalah berdoa seperti yang JK ucapkan: “Saya doakan agar negara ini baik-baik saja.” Mari kita tambahkan satu doa lagi yang jauh lebih penting: “Semoga pemimpin negara ini selalu mau memperbaiki dirinya.”

Salam dari: Abdi Dharma (Jakarta)

Tanggapan dari siapapun yang “berniat baik dan memiliki tata krama”, akan penulis terima dengan senang hati. Terima kasih.

(NB: Mohon kepada pengelola Kompasiana, agar postingan ini diterbitkan dengan jarak spasi seperti aslinya. Biarkan saja garis pembatasnya tetap ada, agar spasi tidak berubah menjadi terlalu rapat atau terlalu renggang. Terima kasih)

July 25, 2009

Reuni

Para alumni berdatangan dari penjuru negeri
mereka berkumpul di hari yang fitri
untung menyambung silaturrahmi
dan mengenang segala kisah dan memori

Bermacam ragam mereka punya profesi
mulai dari polisi hingga bupati
kerja swasta atau pegawai negeri
moga-moga tak ada yang korupsi

Ada yang membawa istri atau suami
ada juga yang menggendong bayi
tak peduli status sosial dan gengsi
semua bergembira ketawa-ketiwi
menghibur diri sambil bernyanyi
semoga di lain waktu bisa bertemu lagi

July 21, 2009

Karena Aku Mencintaimu, Tuan Presiden

Jangan sangsikan cintaku padamu Tuan Presiden. Pertama, karena engkau adalah sesamaku, wajib bagiku menyayangimu. Selebihnya, karena engkau adalah pemimpinku, sudah sepatutnya aku menghormatimu.

Bagiku Tuan, mencintai tak selamanya harus berlumuran sanjung puji. Ini tak baik buat kesehatan. Engkau bisa limbung karenanya, sedang yang memuji bisa jadi karena punya maksud tersembunyi.

Aku yakin Tuan sepakat denganku, cinta sejati bertunas dari nurani, yang kemudian akan melahirkan kejujuran. Karenanya, kritikan dan pujian adalah setara harganya. Keduanya saling melengkapi sebagai keindahan cinta itu sendiri.

Nah, Tuan…, tulisanku tempo hari yang berjudul “Kepana Kau, Tuan Presiden”, adalah bagian dari cintaku kepadamu. Cinta seorang rakyat kepada pemimpinnya. Seorang rakyat yang berharap besar agar pemimpinnya terhindar dari kesalahan dan tetap menjadi pelindung semua rakyatnya, termasuk rakyat yang menjadi “lawan” politikmu.

Soalnya adalah, kini dan lima tahun mendatang, engkau jualah yang bakal memimpin ini negeri. Dan lima tahun mendatang, pastilah pasti bebanmu kian bertambah oleh berbagai persoalan, mulai dari imbas perekonomian dunia yang kalang kabut, bumi yang kian gerah oleh pemanasan global, hingga bangkitnya kembali para durjana penebar bom.

Persoalan paling hangat yang sedang kita hadapi bersama kini adalah ulah para teroris. Tuan menjadi panglima kami untuk membasmi mereka tanpa sisa. Biarlah segala ihwal yang berurusan dengan keselamatan Tuan dan keluarga, menjadi tanggungjawab para petugas yang telah kami gaji dengan cukup.

Terimakasih kepada teman-teman yang telah menanggapi tulisan saya yang lalu. Hati boleh geram, tapi akal sehat tetap harus kita jaga. Saya mafhum, jika ada yang sangat mencintai Tuan Presiden kita tanpa reserve.

Seperti yang sudah saya kemukakan di atas, saya juga cinta kepada Tuan Presiden kita. Tapi seperti ditulis penyair Sapardi Joko Damono, cinta saya kepada Tuan Presiden cukuplah cinta yang bersahaja. Cinta saya yang menggebu hanya akan saya persembahkan kepada ibu dan Pemilik Kehidupan.

Akhirnya… dengan ikhlas saya mohon maaf jika tulisan saya tak berkenan di hati Anda. Atas tulisan saya, kepada yang setuju dan yang tak sepakat, sama-sama saya beri hormat. Salam.

July 19, 2009

Ada Apa Denganmu Pak Presiden??

Aku tahu, jika kau murka yang amat sangat Tuan Presiden. Peledakan bom di Jumat pagi itu memang tak ketulungan biadabnya. Ia bukan saja menyebabkan sembilan orang pegat nyawanya dan puluhan lainnya terluka karenanya, tetapi juga membuat negeri ini menjadi tempat yang berbahaya bagi warga sendiri dan tetamu yang hendak melancong.

Tapi soalnya adalah, kenapakah engkau murka sedemikian rupa, sehingga nyaris tanpa kendali.

Sungguh tuan, jika di sampingmu tak ada pendamping orang-orang berpangkat, jika di latarmu tak ada gambaran istana, dan di hadapanmu tak ada podium, aku tak mengira yang sedang berpidato itu adalah seorang presiden, jabatan paling tinggi dan mulia di negeri ini.

Di awal bicara, kau sudah benar… berduka untuk para korban dan mengutuk pemboman itu. Tapi di tengah-tengah wicaramu, mendadak kau bagai banteng terluka, sehingga terkesan meninggalkan nalar sebagai seorang presiden yang bijak bestari.

Kau seruduk saingan-saingan politikmu dengan syak wasangka yang menurutmu kau dapatkan dari para petugas intelijen. Mulai dari ancaman pembunuhan terhadapmu, penjegalan saat pelantikan presiden di bulan Oktober nanti, hingga pendudukan KPU.

Sungguh, aku jatuh iba padamu. Kenapakah mendadak justru kau yang patut dikasihani, dan bukan para korban dan rakyat Indonesia yang ketiban sial gara-gara ulah para durjana penebar bom itu. Lebih-lebih, ketika tersiar kabar, dari modusnya dan bukti2 awal, yang patut diduga melakukan pemboman adalah jamaah islamiah.

Tuan, jika benar foto-foto dan video yang kau gelar di hadapan wartawan engkau dapatkan dari intelijen, kenapakah tak serta merta engkau tangkap?

Jika benar engkau mendapat ancaman-ancaman, kenapa juga tidak engkau tanyai satu persatu mereka yang engkau dakwa itu, layaknya seorang gentleman?

Ah Tuan, aku benar-benar bingung atas semua ini. Karenanya, maaf, jika kuberanikan diri untuk bertanya kepadamu, “Ada Apa Denganmu Pak Presiden??”

July 16, 2009

Susu dibalas tuba

Seorang bocah yang sangat ingin melanjutkan sekolah,tetapi orang tuanya tidak mempunyai uang untuk membiayai sekolahnya. Lagipula ibunya yang sedang sakit membutuhkan biaya untuk membeli obat. Akhirnya dia memutuskan untuk menulis surat kepada Tuhan :

Kepada Yth
Tuhan
di Surga

Tuhan yang baik, saya mau melanjutkan sekolah, tapi orang tua saya tidak punya uang. Ibu saya juga sedang sakit, mau beli obat. Tuhan saya butuh uang Le.20 utk beli obat ibu, Le.20 untuk membayar uang sekolah, Le.10 untuk membayar uang seragam, dan uang buku Le.10 Jadi semuanya Le.60*

Terima kasih Tuhan, saya tunggu kiriman uangnya.

Dari: sa'ad

Sa'ad pun pergi ke kantor pos untuk mengirim suratnya. Membaca tujuan surat tersebut, petugas kantor pos merasa iba melihat sa'ad, sehingga tidak tega untuk mengembalikan suratnya. Bingung mau di kemanakan surat itu, akhirnya petugas pos itu menyerahkannya ke pengurus takmir masjid terdekat.

Membaca isi surat itu, ketua takmir merasa iba dan tergerak hatinya utk menceritakan hal tsb kepada beberapa pengurus. Walhasil, para pengurus masjidpun mengumpulkan dana utk diberikan ke sa'ad, tetapi dana yang terkumpul Hanya Le. 55.

Ketua takmir pun memasukan uang yang terkumpul ke dalam amplop, menuliskan keterangan: “Dari Tuhan di Surga” dan menyerahkan ke salah satu pengurus lain utk di kembalikan ke sa'ad .

Menerima uang tsb, sa'ad merasa sangat senang permintaannya terkabul, walaupun yang diterima hanya Le. 55. sa'ad pun bergegas mengambil kertas dan pensil, dan mulai menulis surat lagi.

“TUHAN LAIN KALI KALO MAU KIRIM UANG, JANGAN LEWAT PENGURUS MASJID, KARENA KALO LEWAT POLISI DI POTONG Le. 5.

Pengurus masjid: GUBRAKKKK…

Istilah Anak Makassar

1. matemija!
matemija! kalo diartikan harfiah agak susah karena bisa berarti macem-macem.. tapi kurang lebih sebenarnya adalah ungkapan kaget, terperanjat, teringat sesuatu, atau bisa juga sebagai ungkapan sopan tapi nyindir...
kalo matemija saja lebih ke ekspresi kaget.
contoh:
matemija! bagaimana tawwa kejadiannya? = kaget
matemija! bisa na di'? = terperanjat
matemija! lupaka jempu'ki anu... = lupa terus teringat sesuatu
matemija! datangmi bos ka. nasessa ngaseng maki seng! = sopan tapi nyindir...
matemija! = diamput! matek aku! halah!

2. nagigimakie
ini ungkapan lucu yang mungkin berasal dari maen gigit-gigitan antar teman di jaman dulu tapi artinya sekarang telah berubah lebih ke arah sindiran tapi buat lucu2an antar teman yang lebih jago ato lebih dari dirinya.....
contoh: tawwa, jagona mamo komputer......nagigimakie!

3. apaji!
ini kurang lebih artinya apa dong! (inget ya, pake tanda seru jadi bukan kata tanya). tapi seperti ungkapan makassar laennya, bisa juga dipake dalam kondisi macem2..., misalnya dipake sebagai ungkapan kekecawaan karena berharap sesuatu tapi nda jadi.
contoh:
apaji! lama sekali ko kutunggu!
apaji! ko bilang mo bawakankan ka' cendol....
aaapaji! (diucapkan agak panjang 'a' nya) sa kira tommi ko mo kasika...ko janjika' kemarin, ces...

4. ndataukdeh!
gak taulah! emang gw pikirin! (diungkapkan dengan mimik cuek dan agak cemberut karena merasa terganggu ato dengan tampang sok bloon males menjelaskan...)

5. maju gondronk!
dulu, jaman 80-90an banyak orang gondrong (bukan cuman mahasiswa saja) dan anggapan orang kalo gondrong berarti rewa/berani ki jadi muncul istilah majuko gondrong! (...mungkin piti' piti' ja, tolo'...)
biasanya juga istilah ini dipakai untuk memprovokasi orang yang lagi berkelahi ato demo karena dia sendiri nda berani maju ke depan...

6. apa be' itu ?
apa bede' itu? sudah jelas...

7. sallangku di'.....
sallangku = salam ; sallangku di' = nitip salam saya!
'punna nuciniki agangku, kana mami sallangku di' = kalo ketemu ma temenku, titip salam ya...

8. janlaloko kocci'2ka dari belakang......, jatu wibawayya....
artine: plis deh, jangan towel2 gw dari belakang, 'ntar jatuh dong wibawa gw!

9. piyu! piyuuuuu........!
ini ndada artinya. cuma cara manggil teman, sapaan kalo lagi lewat depan rumah teman ato gebetan/odo'2 (belum jadi pacar)

kalo piyu-piyu...! biasanya diteriakkan kalo lagi ada cewe' manis lewat... anak lorong mode : on

10. ewako!
berasal dari kata rewako! artinya beranilah! idiom khas makassar untuk keberanian. idiom khas PSM juga kalo kagi bertanding. pokoke, idiom khas orang makassar lah......

10.tenamo!
ungkapan penolakan or kekecewaan yang desperate, halah! maksudnya gini, tenamo bisa berarti tidak...nggak lah! ato janganlah..., bisa juga berarti gak jadi, gak bisa diharapkan, yah...gak jadi deh! ato semacam itu.
"riolo ji ntu, ndi'! kamma-kamma anne, teeenamo!"
artinya: itu mah dulu dek, kalo sekarang sih, gak deh!

11. bagaya begitu ko, cowot/cewet!
artine: sok begitu, cowok/cewek!

12. sori, nah !!!
(umumnya cewe' yang bilang ini dengan nada tersinggung. lha, kenapa mesti minta maap?...)
nah yang ini mah lebih tepat kalo bu lisa ato tante heroine yang jelasin.........

13. apayya seng?
apa lagi? soal apa lagi? ada apa lagi?

14. aih, tena kabajikang!
ah, gak ada baeknya! gak pernah beruntung dah!

15. hancurko, lame-lame!
ini istilah kalo lagi kongkow2 sama ana2 entah di kampus, lorong ato di dekker2....
hancurko, lame-lame adalah sebutan untuk teman yang dicalla', dipermalukan sama cewe' yang lagi diodo' ato korban penderita dari calla'an di kelompok itu...

16. kammanjo cikali!
begitu, ces! begitu, sodara! cikali dalam bahasa makassar artinya sodara dekat or sepupu, kurang lebih sama kalo dibugis disebut cappo' or sappo'.

17. kasi' ma, rong!
berikan ke saya dululah! kasi' ma dulu...

18. apaka antumae or sapaka antumae
apakekdah or siapa kek dah....

19. oee.......sappeda......!
istilah ini terkenal jaman dulu, entah siapa yang mulai. paling mungkin berasal dari obrolan tukangbecak yang memang banyak melahirkan istilah2 lucu di makassar
ada juga yang bilang (temen gw yang sok filosofis..) we, sappeda.....adalah sindiran bagi orang miskin yang gak punya apa2 dan merupakan pasangan dari istilah, we...pajero.....! entah benar ato tidak...)

20. piko berak! pigi berak!
satu lagi istilah lucu dari makassar . arti harfiahnya sebenarnya: pergi bab (buang air besar) tapi senarnya menjadi idiom sindiran bagi seseorang untuk menyudutkan orang lain yang terlalu banyak ngomong, sok pinter or lagi males aja bicara ma orang itu... ato ungkapan lucu ketika membicarakan sesuatu yang tidak mungkin ato cuma mimpi, biasanya ditutup dengan kata2 ini..... pigi berak!

21. issengko deh!
22. apa nukana?
23. apa kobilang? kobilang saya cakep/cantik?
24. cakep...cakep....cakkeppo' (bugis mode : on)
25. tardes! istilah laen dari tampo' a.k.a sesumbar/sombong (tantara desa...)
26. tampo' na ini bela!
27. jammoko tauki!
28. balle'-balle' tolo!
29. empoi ma, bollo! (jadul banget....wakaka...ndatauka artina..)
30. assauna dottoro'....(terkenal sekali dulu inie terutama kalo sudah makan coto...)
31. bajiki! ; panjanna: bajiki bawata', bajiki, gang! baji'bajiki, bos!
32. mantap mantong, kabbulampek! (halah! antek mi seng )
33. gambannu cowot! (gambang = tampo' = tardes)
34. tea ja! (ini bukan pesan teh na..)
35. cincimbanca' ; panjanna: aku mencincimbanca' padamu.... (istilah lainna lope-lope....)

================

Kumpulan Singkatan Anak Makassar

Jagung Bakar : Jalan Gunung Bawakaraeng
Alor : anak-anak lorong
Anak Menteng : Anak Jalan Mentimun Tengah Di sekitar Pasar Terong
Anak Belanda : Anak Belakang Daya
Anak SWIS : Anak Sekitar Wilayah Sudiang
Kawasan Salemba : Samping Lembaga di jl.gunung sari
AMCO : Anak Maccini cinta Orkes
Lotto : Lompo tinggi tolo-tolo
Panbers : Panampu Bersatu
Anak Bali : anak Barukang lima
Hitachi : Hitam tapi cina
Adidas : Anak didikan daeng sangkala
Kansas : Kami Anak Nakal Suatu Saat Akan Sadar
Jarum Super : Jarang Di Rumah Suka Pergi
Bimoli : bibir monyong lima (senti)

Cinta dan Perkawinan

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, Apa itu cinta Bagaimana saya bisa menemukannya? Gurunya menjawab, Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta.

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun. Gurunya bertanya, Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting? Plato menjawab, Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik).

Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi,baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya. Gurunya kemudian menjawab Jadi ya itulah cinta.


Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, Apa itu perkawinan Bagaimana saya bisa menemukannya? Gurunya pun menjawab Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan.

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya, Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?
Plato pun menjawab, sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya. Gurunyapun kemudian menjawab, Dan ya itulah perkawinan.

NB :
”Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya.

Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia-sialah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena, sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.”

July 09, 2009

Jauh

Tak perlu lagi berhubungan dengannya
dia sudah dipinang seorang pria
harga diri harus dijaga
jangan biarkan dirimu dipandang sebelah mata

Duniamu dan dunianya sudah berbeda
tak perlu lagi bicara cinta
sudah berakhir segala cerita
tak perlu dikenang kisah lama

June 28, 2009

Ada yang janggal dari sebuah demokrasi kita


Seiring akan dilaksanakannya pesta demokrasi pilpres, hasil quickcount, stasiun televisi lokal yang di beri label tv pemilu, berbagai tv shows politik tiada henti, social media berbasis politik, berbagai berita politik yang kian deras mengalir, saya menemukan diri saya tertegun dengan berbagai pertanyaan:

Kenapa sih banyak orang mengagungkan demokrasi?

Bahkan setahu saya, salah satu alasan Bush menyerang irak adalah for the sake of democracy: demi menegakkan demokrasi. Lalu ada lagi satu hal yang menimbukan pertanyaan di kepala saya: para pengamat politik yang dengan bangganya menyatakan fakta bahwa negeri kita adalah negeri demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Sebentar dulu.

Sebenarnya, what’s the point of democracy? Apa sih yang menjadikan konsep para filosof ini sedemikian agungnya, bahkan menjadi justifikasi seorang pemimpin menginvasi bangsa lain? Satu konsep yang sedemikian diagung-agungkan dan di elu-elukan seperti ini:

kita, bangsa yang berdemokrasi

kita sedang berada di dalam tahap pendewasaan demokrasi

pendemokrasian indonesia

Penting untuk diketahui, saya bukanlah aktifis kiri, kanan, golongan hitam, putih, atau apapun itu. Saya hanya seorang warga negara yang kritis dan mencoba mengkritisi sesuatu di sekitar saya, dalam proses pendewasaan saya.

Yang menjadi pertanyaan saya sebenarnya cukup sederhana: Apa sih esensi dari demokrasi? Kekuasaan berada di tangan rakyat? Itu makna etimologisnya. Yang saya lihat, demokrasi hanya satu konsep yang aplikasnya adalah pemilihan umum. Voting. Satu hal yang membuat saya agak resah: pemimpin dipilih bukan berdasarkan kemampuan yang sebenarnya, namun dipilih berdasarkan kemampuannya meraih simpati publik. Dominasi mayoritas atas minoritas.

Saya jadi teringat salah satu status facebook seorang teman yang saya baca beberapa hari yang lalu. kurang lebih isinya begini:

"Dalam demokrasi, 1 suara cendikia yang memahami kapasitas calon pemimpin = 1 suara rakyat yang sudah “tertipu” oleh iklan sebuah media".

Pertanyaan retorisnya, mana yang lebih banyak: cendikiawan yang paham kapasitas calon pemimpinnya atau rakyat yang sudah terpengaruh oleh iklan media dan survei bayaran?

Ini yang membuat saya merasa ada yang janggal dengan demokrasi.

June 14, 2009

Wanita oh wanita



Wanita emang susah…
jika dikatakan cantik maka dikira ngegombal,
jika dibilang jelek maka disangka menghina,

jika dikatakan ia perhiasan terindah didunia ia bangga,
jika, apapun "perhiasan yg berharga" itu layak ditutupi dan
disembunyikan ia setuju… (supaya terjaga)
tapi bila disuruh menutup "perhiasannya/kecantikannya" maka dia enggan,
bila dilecehkan ia menyalahkan sepenuhnya pria.

jika dikatakan siapa yg paling dibanggakan olehnya, kebanyakan bilang "ibunya",
tapi kenapa ya, lebih bangga jadi wanita karier (padahal ibunya "ibu rumah tangga")

bila diluruskan supaya bener memerah mukanya, marah, sambil bilang "sok bener lo!"
bila diingetin tetep memerah mukanya, marah juga rupanya, sambil bilang "sok tau lo!"
bila dimanja dan disanjung? eh, tetep memerah mukanya, kali ini tersipu malu, sambil bilang "ah, masa?"

inginnya dibilang emansipasi, tapi kegerahan dibilang "macho",
seringnya ributin kesetaraan gender, tapi menolak untuk benerin genteng rumah!,
sambil bilang, "masa disamakan sama cowok!?"

bila dibilang lemah dia protes,
jika pacarnya tidak mau ngantar dia bilang keterlaluan,
maunya diperlakukan sama dg pria,
tapi kesel nggak dikasih tempat duduk di bis
(dan bilang "egois amat nih cowok?")
bila dikatakan kuat itu maunya,
tapi bila sedikit bersedih ia cepet
menangis,

Wanita oh wanita.... :-?
masa bodo ah
gimanapun wanita adalah wanita…
dan wanita bukan perempuan atau cewek semata,
tapi bagaimanapun juga aku suka wanita! [swear]
Yang tidak merasa berarti tidak protes. Dan yang merasa pasti introspeksi diri. Hayoo, silahkan milih!!

May 26, 2009

Cinta Sederhana

Saya menyayangimu dengan sederhana..
Kapasitas rasa yang alakadarnya..
Bukan sebagai Adam pada Hawa..
Juga bukan Rama pada Shinta..
Apalagi Luis Fernando pada Maria..

Terima saja, jangan kau risau karenanya..
Saya melakukannya karena saya nyaman saat ini saja..
Peduli setan dengan apa dan siapa..
Perkara nanti itu soal masa..
Biarkan pendulum waktu bergerak pada porosnya..

Tak usah kau tanya mengapa..
Saya juga bingung dengan semuanya..
Karena rasa ini tiba-tiba adanya..
Seperti Archimedes berteriak Eureka!
Seperti Colombus menemukan Amerika..

Kau tahu siapa saya..
Dan saya tau ada dia..
Jadi tak perlu kita membuat garis segitiga.
Pastikan saja ini bukan lagi cinta yang menyala-nyala..
Sebab saya juga tak mau direpotkan dengan urusan asmara.

May 24, 2009

Doa Patah Hati

Oh Tuhan, seandainya telah Kau catatkan
Dia milikku, tercipta untuk diriku
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan

Ya Allah, ku mohon
Apa yang telah Kau takdirkan
Ku harap dia adalah yang terbaik buatku
Kerana Engkau tahu segala isi hatiku
Pelihara daku dari kemurkaanMu

Ya Tuhanku, yang Maha Pemurah
Beri kekuatan jua harapan
Membina diri yang lesu tak bermaya
Semaikan setulus kasih di jiwa

Ku pasrah kepadaMu
Kurniakanlah aku
Pasangan yang beriman
Bisa menemani aku
Supaya ku dan dia
Dapat berlayar bahtera
Ke muara cinta yang Engkau ridhai

Ya Tuhanku, yang Maha Pengasih
Hanya Engkau pemeliharaku
Dengarkan rintihan hambaMu ini
Jangan Engkau biarkan ku sendiri

Agarku ku bisa bahagia
Gantikanlah yang hilang
Tumbuhkan yang telah patah
Ku inginkan bahagia
Di dunia dan akhirat
PadaMu Tuhan ku mohon segala

May 03, 2009

Kala Terpuruk

Kala hidup terpuruk
malu bertemu segala makhluk
tak ada kerja pikiran suntuk
hilang percaya diri kepala tertunduk
semua menjauh tak sudi menjenguk
serasa diri ini makhluk terkutuk

April 23, 2009

Ustadz & Pendeta

SYAHDAN, HIDUPLAH dengan rukun dua orang yang bertetangga; seorang pendeta dan seorang ustadz. Walau mereka berbeda agama tapi dalam keseharian selama puluhan tahun Pak Pendeta dan Pak Ustadz senantiasa saling membantu. Tak pernah mereka bertengkar. Satu sama lain tolong-menolong. Keduanya pun dijadikan teladan oleh warga sekitar.

Pendeta : Pak Ustadz, saya mau melakukan pelayanan ke daerah pedalaman. Bolehkah saya meminjam mobil bapak?

Ustad : Tentu boleh, Pak Pendeta. Pakai saja, dengan senang hati kok.

Lalu si Pendeta pun melakukan perjalanan tugasnya dengan mengendarai mobil milik Ustadz.

Sepulang dari pelayanan, kondisi mobil yang dipinjam itu sangat kotor dan penuh lumpur. Pendeta lalu membersihkannya, dan diguyur dengan air.

Dari teras rumahnya, Ustad melihat Pendeta yang sedang mencuci mobilnya dengan siraman air dari ember. “Wah, gawat, mobilku dibaptis,” pikir Ustadz.

Pendeta : Pak Ustadz, terima kasih atas peminjaman mobilnya. Semoga Tuhan memberkati bapak sekeluarga.

Ustadz : Sama-sama, Pak Pendeta. Kalau suatu saat nanti Bapak perlu lagi, jangan sungkan-sungkan.

Pendeta : Baiklah,

Pak Ustadz : terima kasih.

Setelah Pendeta berlalu, Ustadz segera mengambil gergaji dari gudangnya. Lalu dengan cekatan tangannya memotong knalpot mobilnya itu. Pikirnya, mobil itu sudah disunat dan diislamkan kembali setelah tadi sempat dibaptis oleh Pendeta.


April 20, 2009

Duhai matahariku,

Pagi sampai sore ku slalu bersamamu
Hanya aku dan kamu selalu
Tak pernah ada jemunya aku bertemu
Selalu dan selalu
Ah, mata yang bersinar indah itu
Begitu sayangnya aku padamu
Hanya Jum'atlah kita tak bertemu
Sampai akhirnya ku lepas rindu di Sabtu
Selalu dan selalu bersamamu selama seminggu
Duhai Mata Matahariku
Banyak sekali cerita indah dan lucu bersamamu
Tersirat pula memory yang pilu
Saat ku duduk bersamamu
Sampai sekarang ku mengadu di pangkuanmu
Bercerita tentang kehidupanku
Sampai tak terasa ku akan segera meninggalkanmu
Duhai Mata Matahariku
Terbesit selalu senyum manismu
Kau telah melahirkan banyak sekali Sang Pemuja Ilmu
Duhai Mata Matahariku
Ku kan slalu merindukanmu
Karena engkau lah yang selalu setia menemaniku
Karena engkau lah aku tau
Karena engkau lah terang jalan hidupku
Indah sekali ku pandang dirimu
Tinggi menjulang kokoh sarat dengan ilmu
Duhai indahnya lirikan Mata mu
Duhai indahnya sinar Matahari mu
Selalu dan selalu
Ingat kebersamaan akan dirimu
Dengan guru-guru besarku
Dengan teman-teman tercintaku

teruntuk yang ku cinta, Al Azhar University.

April 16, 2009

Not me, Boss

Ini cerita dari seorang teman yang bertahun silam pergi ke Papua New Guinea untuk urusan bisnis. Ia ditemani oleh dua orang temannya dan tinggal di sebuah rumah di pedalaman. Rumah ini dirawat oleh seorang lokal, yang tugasnya hanya dua yakni merawat rumah dan memasak. Semuanya oke-oke saja, kecuali satu hal mereka punya satu botol anggur yang mahal yang disimpan di ruang makan, yang setiap harinya sepertinya terus berkurang padahal mereka tidak pernah meminumnya. Anggur ini mahal dan mereka ingin menyimpannya untuk acara spesial. Yang mereka temukan adalah setiap hari jumlahnya sedikit demi sedikit berkurang.

Mereka pun memutuskan untuk mengukur kekurangannya dengan membuat garis kecil pada botol, sehingga apabila memang berkurang lagi mereka bisa tahu dengan jelas. Dan setelah membuat garis tersebu! t, mereka menemukan memang jumlah anggur dalam botol tersebut berkurang terus setiap hari, walau sedikit demi sedikit. Mereka tidak punya tertuduh lain lagi selain sang penunggu rumah lugu tersebut, sebab ketiganya memang jarang di rumah.

Suatu kali ketiganya pulang ke rumah dalam keadaan mabuk dan mereka merencanakan memberi pelajaran si penunggu rumah. Mereka mengambil botol anggur dan mengganti isinya dengan air seni mereka. Setelah itu mereka letakan kembali seperti biasa. Dan yang mereka temukan, setiap hari jumlah air seni ini pun berkurang seperti halnya anggur.

Suatu hari mereka tidak tega lagi membayangkan bahwa si penunggu rumah yang baik hati ini sampai meneguk air seni mereka. Mereka memutuskan untuk memanggil si penunggu rumah dan menanyakan perihal anggur. Dan dengan gaya yang tidak menuduh langsung, mereka mengatakan bahwa mereka perhatikan persediaan anggur mereka di satu-satunya botol di rumah itu selalu menipis, dan pasti ada seorang di rumah ini yang meminumnya!

Serta merta si penunggu rumah polos ini menyahut Not me, Boss! Selama ini saya hanya selalu pakai untuk keperluan memasak untuk para Boss!

Moral kisah

Kalau bisa bertanya, kenapa berasumsi
Kalau bisa sederhana, kenapa dibuat rumit
Kadang kita justru mendapatkan dampak langsung dari perbuatan kita sendiri, yang sebenarnya tidak perlu.

April 11, 2009

Uang Seribu dan Seratus Ribu

Konon, uang seribu dan seratus ribu memiliki asal-usul yang sama tapi mengalami nasib yang berbeda. Keduanya sama-sama dicetak di PERURI dengan bahan dan alat-alat yang oke. Pertama kali keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu sama-sama bagus, berkilau, bersih, harum dan menarik. Namun tiga bulan setelah keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu bertemu kembali di dompet seseorang dalam kondisi yang berbeda. Uang seratus ribu berkata pada uang seribu

“Ya, ampiiiuunnnn………. darimana saja kamu, kawan Baru tiga bulan kita berpisah, koq kamu udah lusuh banget Kumal, kotor, lecet dan….. bau! Padahal waktu kita sama-sama keluar dari PERURI, kita sama-sama keren kan…. Ada dapa denganmu??” (tanya Uang Seratus Ribu)

Uang seribu menatap uang seratus ribu yang masih keren dengan perasaan nelangsa.Sambil mengenang perjalanannya, uang seribu berkata : “Ya, beginilah nasibku, kawan. Sejak kita keluar dari PERURI, hanya tiga hari saya berada di dompet yang bersih dan bagus. Hari berikutnya saya sudah pindah ke dompet tukang sayur yang kumal. Dari dompet tukang sayur, saya beralih ke kantong plastik tukang ayam. Plastiknya basah, penuh dengan darah dan taik ayam. Besoknya lagi, aku dilempar ke plastik seorang pengamen, dari pengamen sebentar aku nyaman di laci tukang warteg. Dari laci tukang warteg saya berpindah ke kantong tukang nasi uduk. Begitulah perjalananku dari hari ke hari. Itu makanya saya bau, kumal, lusuh, karena sering dilipat-lipat, digulung-gulung, diremas-remas…….

Uang seratus ribu mendengarkan dengan prihatin. lalu berkata : ”Wah, sedih sekali perjalananmu, kawan! Berbeda sekali dengan pengalamanku. Kalau aku ya, sejak kita keluar dari PERURI itu, aku disimpan di dompet kulit yang bagus dan harum. Setelah itu aku pindah ke dompet seorang wanita cantik. Hmmm… dompetnya harum sekali. Setelah dari sana, aku lalu berpindah-pindah, kadang-kadang aku ada di hotel berbintang 5, masuk ke restoran mewah, ke showroom mobil mewah, di tempat arisan Ibu-ibu pejabat, dan di tas selebritis. Pokoknya aku selalu berada di tempat yang bagus. Jarang deh aku di tempat yang kamu ceritakan itu. Dan…… aku jarang lho ketemu sama teman-temanmu.”

Uang seribu terdiam sejenak. Dia menarik nafas lega, katanya ”Ya. Nasib kita memang berbeda. Kamu selalu berada di tempat yang nyaman. Tapi ada satu hal yang selalu membuat saya senang dan bangga daripada kamu!”

“Apa itu?” uang seratus ribu penasaran.

Kata uang seribu : “Aku sering bertemu teman-temanku di kotak-kotak amal di mesjid. Hampir setiap minggu aku mampir di tempat-tempat itu. Jarang banget tuh aku melihat kamu disana…

Nb: Pesan moral cerita ini silahkan petik sendiri!