Mis-Interpretasi Terhadap Al-Quran
Penulis : Harun Yahya (Adnan Oktar)
Judul Asli : How Do The Unwise Interpret The Qur'an
Judul Asli : How Do The Unwise Interpret The Qur'an
Alih Bahasa : Samson Rahman
Cetakan : I, 2003
Penerbit : Robbani Press
Format Ebook : PDF (13 Mb)
Jika keimanan naik, pada saat yang bersamaan, hikmah,
kejujuran, dan ketakwaan kepada Allah juga akan naik. Hasilnya,
nilai-nilai terindah dan misteri yang ada dalam Al-Qur`an akan dapat
dipahami dengan lebih baik.
Manakala seseorang yang tidak beriman itu senang
membaca Al-Qur`an dengan cara yang jujur, tanpa prasangka dan tanpa
motif-motif yang jahat, dia akan siap untuk mengakui bahwa Al-Qur`an
adalah kitab suci dan akhirnya dia akan menjadi orang yang beriman.
Sebagaimana secara jelas disebutkan dalam Al-Qur`an, mereka akan dengan
mudah menerima kebenaran Al-Qur`an itu. Setelah seorang individu telah
menjadi seorang yang beriman, keimanannya, shalatnya, dan tingkat
pengetahuannya akan menjadi faktor yang memberikannya akses pada
kebenaran dan misteri Al-Qur`an.
Sebaliknya, orang-orang yang tidak memiliki
keimanan atau rasa takut kepada Allah, dia tidak akan mampu memahami
Al-Qur`an secara benar. Mereka bahkan akan melakukan misinterpretasi
terhadap Al-Qur`an sampai pada hal-hal yang sebenarnya dengan mudah
dapat mereka pahami. Ekspresi yang eksplisit akan tampak sebagai sesuatu
yang kontradiksi dalam pandangan mereka. Tidak peduli bagaimana
pintarnya mereka, bagaimana banyaknya ilmu yang mereka miliki, atau
bagaimana berbudayanya mereka dan bagaimana baiknya informasi yang
mereka terima tentang Al-Qur`an, namun mereka tidak mampu untuk
memahami isi dari Al-Qur`an karena mereka tidak memiliki keimanan
kepada Allah.
Tatkala mereka mempelajari dengan teliti
pernyataan dan dugaan yang dibuat oleh orang-orang yang tidak melawan
Al-Qur`an, kesalahmengertian dan gap logika yang menjadi sandaran
mereka akan terlihat dengan jelas. Klaim manusia-manusia yang
menyandarkan semua hal pada dirinya akan melihat Al-Qur`an yang demikian
jelas sebagai sesuatu yang kontradiktif dan membingungkan. Al-Qur`an
menyebutkan dengan jelas kebingungan yang menimpa orang-orang yang
menolak Al-Qur`an dalam beberapa ayatnya tatkala mereka dengan bingung
bertanya, “Apa maksud Allah dengan didatangkan contoh-contoh itu?”
Memang, sebagaimana yang Al-Qur`an informasikan kepada kita, para
penolak Al-Qur`an yang ada di setiap waktu, secara langsung maupun
tidak, mereka tidak akan pernah mampu memahami contoh-contoh itu. Ini
merupakan mukjizat Al-Qur`an, di mana satu ayat akan dengan mudah
dipahami oleh orang yang beriman dan sebaliknya akan sangat sulit
dipahami oleh orang-orang yang tidak beriman. Semua ini memperlihatkan
kepada kita bahwa pemahaman terhadap Al-Qur`an akan sangat bergantung
pada niat baik seseorang dan Allahlah yang menentukan apakah seseorang
itu akan bisa menerima pemahaman Al-Qur`an itu. Sebagaimana hal
tersebut diklasifikasikan dalam ayat,
“Dan apakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat dari Tuhannya lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya, Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.” (al-Kahfi: 57)
Orang beriman yang jujur dan penuh kesadaran akan
mampu memahami dan mengaplikasikan dengan sangat gampang semua nilai
spiritual dan perintah yang ada di dalam Al-Qur`an. Sebaliknya,
orang-orang yang tidak beriman yang tidak jujur dan selalu berburuk
sangka, walaupun dia mengerti bahasa Arab dan mengerti banyak tentang
ilmu pengetahuan dan dianggap pakar di bidangnya, dia tidak akan mampu
memahami Al-Qur`an secara benar karena hanya memperturutkan hawa
nafsunya. Karena itulah, dia tidak memiliki kemampuan untuk berpikir.
Karena tidak mampu berpikir, dia tidak mampu untuk mengerti kecuali
hanya membuat asumsi-asumsi yang berbelit-belit dalam
menginterpretasikan Al-Qur`an.
Buku ini akan mendiskusikan beberapa hal dan
alasan mengapa orang-orang yang kurang persepsinya ini melakukan salah
interpretasi terhadap Al-Qur`an, mempelajari berbagai bentuk dan contoh
dari komentar-komentar mereka yang tidak logis, dan penolakan mereka
terhadap ayat-ayat Al-Qur`an dan respons mereka terhadap ayat-ayat itu.
Lebih lanjut, orang-orang yang kurang akalnya ini, yang selalu
berburuk sangka dan memiliki logika yang miring, yang diterima oleh
masyarakat sebagai orang-orang dengan reputasi yang sangat menonjol dan
intelektual yang terhormat, juga akan dihadirkan dengan mempergunakan
penolakan mereka sendiri terhadap ayat-ayat Al-Qur`an.
NB : Dimohon untuk tidak mengkomersilkan apapun yg anda unduh dari blog ini, upaya ini tidak lain hanya sebagai media da'wah dan pencerahan buat masyarakat ditengah krisis moril dan penghambaan terhadap materialistik dan tindak kekerasan mengatas-namakan agama.
Dan silahkan bagi siapa saja yang ingin menshare di Blognya untuk menyertakan sumbernya. Thanks